Film
terbaik Academy Awards 2011 karya sutradara Tom Hooper yang berjudul ‘The
King’s Speech’ telah berhasil mengangkat sebuah fenomena kegagapan yang kerap
menyusahkan bagi sebagian penderitanya. Film ini menceritakan tentang bagaimana
King George VI Inggris berjuang melawan kegagapannya demi berpidato di depan
rakyatnya yang sedang dilanda masalah peperangan.
Sebenarnya
masalah gagap dapat dialami siapapun tanpa mengenal kelamin, umur, ataupun
kebangsaannya. Kondisinya pun bervariasi dalam dimensi taraf, dari taraf ringan
sampai berat, maka dari itu cara penangannya pun berbeda-beda.
Kegagapan
dapat didefinisikan sebagai gangguan berbicara dimana penderitanya mengulang
kata, menarik kata kembali, berkata tidak lengkap, melewatkan kata, ataupun
berbicara dengan kata-kata yang tidak bermakna. Masalah ini terjadi saat otak
tidak mampu mengirim dan menerima pesan dengan cara yang normal. Bahkan dokter
pun belum bisa menjelaskan secara pasti mengapa hal ini terjadi.
Serangan
ini biasanya terjadi pada anak-anak berumur 2 sampai 7 tahun yang masih belajar
bicara, namun biasanya hilang seiring dengan perkembangan otak yang makin
sempurna. Tetapi kegagapan dapat berlanjut dan semakin buruk, kondisi ini
disebut dengan kegagapan yang berkembang (Developmental Stuttering).
Jenis kegagapan ini tidak akan membaik tanpa adanya pengobatan lebih lanjut.
Kegagapan juga dapat diperoleh sebagai akibat dari cedera otak (biasanya dari
cedera karena kecelakaan atau karena penyakit yang berhubungan dengan otak,
seperti misalnya Alzheimer), atau terkadang juga dikarenakan trauma yang berat.
Kesulitan
bicara pada balita
atau anak biasanya selalu dikaitkan dengan
gagap. Padahal semua itu merupakan hal normal yang biasa terjadi pada balita
yang berusia dibawah tiga tahun. Memang tidak mudah membedakan antara anak yang
mengalami gagap dan anak yang sedang belajar bicara. Tetapi dengan mengetahui tanda-tanda
anak gagap maka orang tua diharapkan bisa mengatasinya sejak dini, sebelum
gagap itu sendiri bertambah parah pada anak. Dengan demikian orang tua harus
tahu tanda-tanda anak gagap dan cara mengatasinya.
Sebenarnya
batita sendiri sering ragu dalam mengucapkan kata-kata, sehingga dia sering
mengulang-ngulang sebuah kata. Biasanya melihat hal itu orang tua sering cemas
karena takut anak batitanya menjadi gagap. Padahal pada batita ragu-ragu
mengucapkan kata-kata atau mengulang bagian depan sebuah kalimat, tidak selalu
tanda gagap. Bisa jadi itu karena batita mengalami disfluency
(ketidakfasihan) dan hal itu dianggap normal dan dialami sebagian besar
anak saat belajar bicara. Ketidakfasihan itu sering terjadi pada anak usia 1-5
tahun, dan cenderung datang dan pergi.
Oleh sebab itu orang tua tidak perlu
cemas atau bingung menghadapi hal itu, karena ketidakfasihan ini akan hilang
selama beberapa minggu, lalu akan kembali lagi. ketidakfasihan ini akan terus
berlangsung hingga anak berusia 3 tahun. Meski hal itu biasa terjadi
pada anak-anak dalam tahap belajar bicara, tetapi tidak semua anak akan
sembuh dari ketidakfasihan ini. Jika hal itu hal terjadi maka anak akan
menjadi gagap.
berikut tanda-tanda
gagap pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua, diantaranya :
- Apabila anak mengulang sebuah kata lebih dari dua kali contonya ”se-se-se-se-seperti ini”
- Mulut dan wajahnya terlihat ketegangan saat mengucapkan kata.
- Anak berupaya sangat keras / kesulitan saat mengucapkan sebuah kata.
- Pola titik nada suara, pada anak gagap nada suara akan meningkat saat terjadi pengulangan kata.
- Terjadi penyumbatan/tidak adanya aliran udara atau suara selama beberapa detik.
Masalah
gagap dapat diatasi sejak dini dengan beberapa cara, antara lain:
- Konseling
Terapi ini
berusaha mendidik orangtua ataupun orang terdekat dari penderita berkaitan
dengan perkembangan berbicaradanbagaimanamenanggapi mereka yang gagap dengan
cara yang positif. Tanggapan yang tepat dapat membantu mereka terhindar dari
masalah sosial dan emosional yang dapat berkembang. Anda pun dapat mendukung
mereka agar terhindar dari kegagapan permanen.
- Terapi Berbicara
Terapi ini
mempunyai sejumlah pendekatan yang berbeda, tergantung pada faktor-faktor
seperti usia, apakah masalah kegagapan ini ingin diatasi dengan sendirinya, dan
tingkat masalahnya. Biasanya ahli patologi masalah berbicara dan berbahasa juga
menggabungkan dan memperluas elemen dari teknik konseling.
Metode
yang digunakan untuk mengobati kegagapan pada terapi ini dibagi menjadi dua,
yaitu:
- Pengobatan Tidak Langsung. Metode ini berfokus pada penciptaan lingkungan yang nyaman dan santai, sehingga dapat meningkatkan cara berbicara penderita dengan alami. Ahli patologi disini akan mengevaluasi dan memonitor kemajuannya.
- Pengobatan Langsung. Metode ini berbentuk suatu interaksi pribadi antara ahli patologi dengan penderita kegagapan. Ahli patologi di sini akan mengajarkan penderita bagaimana membentuk kata-kata, berbicara secara perlahan, dan merasa santai walaupun saat kegagapan muncul. Penderita juga dapat mempraktekkan sendiri latihan-latihannya di luar jam praktek. Penderita juga akan belajar untuk menghilangkan gejala-gejala fisik dari kegagapan, seperti mata berkedip, dan bagaimana menghadapi masalah emosi yang mungkin timbul dikarenakan kegagapan tersebut.
- Obat Dokter
Obat
dokter terkadang digunakan sebagai bagian dari pengobatan untuk kondisi seperti
depresi atau kecemasan yang dapat memperburuk kegagapan. Konsultasikan dengan
dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Jika
ketidakfasihan sering muncul, maka si kecil bisa termasuk kategori gagap
ringan. Dikatakan gagap berat apabila ketidakfasihan itu mencapai lebih dari 10
persen ucapan-ucapannya. Ketika seorang anak berusaha mengatakan sesuatu pada
anda dan mulai tergagap-gagap, maka cara mengatasinya adalah ;
1. Rileks
dan Jangan Mengoreksi
Bersikap
rileks dan memperpelan gaya ucapan anda, maka akan jauh lebih membantu si kecil
daripada anda menyuruhnya memperpelan ucapannya. Sebaliknya jika reaksi anda
terlalu berlebihan maka akan membuat anak merasa frustasi dan tidak sabaran,
sehingga akan memperparah keadaannya. Orang tua diharapkan lebih berusaha untuk
tidak mengoreksi ucapan kata-kata si kecil, karena ia tahu persis kalau ia
sedang tergagap dan itu juga terasa mengganggu bagi si kecil. Akibatnya ia akan
merasa frustasi dan bahkan malu.
2. Jangan
mencemooh
Anda sebagai
orang tua harus memastikan bahwa anak-anak lain tidak mengganggu dengan
menganggapnya lucu dan mengolok-olok kegagapannya. Dan bagi orang dewasa
disekitarnya, jangan menganggap kegagapannya sebagai masalah besar. Karena
semua itu bisa mengganggu perkembangan jiwa si kecil.
3.
Konsultasi ke Ahli
Apabila
kegagapan si kecil berlangsung lebih dari enam bulan dan tampak cukup berat
atau memburuk, anda sebagai orang tua perlu membawanya ke seorang terapis
bicara untuk mendapat evaluasi dan terapi. Karena menurut para pakar,
tingkat kesuksesan akan tinggi bila penderita gagap memulai terapi antara
usia 2 sampai 5 tahun.
Sedangkan hal-hal
lain yang harus dilakukan orang tua untuk membantu si kecil yang gagap
adalah jangan memberi pertanyaan sekaligus pada anak, bicaralah dengan santai
agar si kecil juga merasa santai, gunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang
tepat serta curahkan perhatian khusus untuk sikecil. Terimalah si kecil secara
utuh dan apa adanya termasuk kegagapannya, jika bukan orang tua siapa lagi yang
akan menolong untuk mengatasi kegagapannya serta dukunglah ia meskipun anda
sudah tahu tanda-tanda bahwa si kecil mengalami gagap.
Atasi
kegagapan sejak dini, dukunglah anak Anda ataupun orang terdekat Anda yang
mengalami kegagapan untuk dapat mengatasi masalahnya. Bantulah dengan selalu
mendengarkan apa yang dikatakan mereka, selalu melakukan eye-contact
dengan mereka saat berbicara, dan berusalah agar tidak menyelesaikan kata-kata
yang ingin diucapkan mereka. Segera konsultasikan ke dokter setempat jika
kegagapan bertambah buruk dan tidak juga sembuh.
Sumber:klikdokter/dloepiq.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar